Senin, 24 September 2007

Allah SWT maha kuasa untuk melakukan sesuatu.

Segala puji bagi Allah yang masih memberi kesematan bagi kita untuk senantiasa memperbaiki diri dengan menigkatkan ketaqwaan kita serta memperbanyak istighfar. Jangan sekali-kali megira bahwa umur kita masih panjang, karena kita sejatinya tidak mengetahui kapan maut akan datang. Dalam kesempatan kali ini saya mencoba untuk membuka diskusi mengenai salah satu kekuasaan Allah untuk melukukan segala sesuatu.

Kehidupan yang semakin susah sepertinya semakin membutakan mata manusia untuk menghalalkan segala cara untuk menghasilakan uang. Akhir-akhir ini, peran-peran bencong atau wanita jadi-jadian sering sekali kita jumpai ditelevisi. Dan kebanyakan dari mereka memperoleh kepopuleran dari peran tersebut. Sebut saja Aming dan Tessi, semua orang pasti sudah akrab denganwajah mereka.

Manusia memang beda dari makhluk-makhluk lain.

Dari segi jenis kelamin, tampak bahwa manusia mempunyai peredaan dari hewan dan tumbuhan. Selain laki-laki dan perempuan, ada jenis lain yang disebut wadam/waria atau yang lain. Yang perlu digaris bawahi disini ada yang benar-benar waria sungguhan dan ada yang jadi-jadian.

Perbedaannya adalah kalau pada waria sungguhan( tulen ), mereka itu laki-laki tapi secara seksual mereka tertarik pada laki-laki. Sesuai yang tertulis disalah satu harian umum, individu ini tidak akan bereaksi apa-apa bila melihat seorang wanita sekalipun itu wanita yang sangat cantik. Melihat wanita tak ubahnya seperti melihat gelas, tak ada reaksi apapun. Hal ini tentu saja sangat berbeda dengan yang dialami oleh kaum lelaki ketika melihat seorang wanita. Dan sebaliknya, bila melihat pria mereka akan langsung tergoda dan tertarik secara seksual.

Akan tetapi bila wadam jadi-jadian itu cuma fisiknya saja yang seperti wanita. Mereka melakukan seperti itu hanya untuk alasan tertentu, seperti untuk mencari uang, popularitas atau yang lain. Akan tetapi secara seksual, mereka tetap suka sama perempuan.

Mereka( Wadam Tulen ) adalah makhluk yang perlu dihormati dan dikasihani

Kebeadaan mereka harus dihormati, karena mereka juga makhluk Allah yang punya hak yang sama dengan orang normal. Mereka punya perasaan, hati, menginginkan rasa aman dan penghargaan dari orang lain.

Mereka juga harus kita kasihani karena mereka tidak tahu apa-apa. Sebagai makhluk Allah, sama seperti kita mereka hanya terima jadi. Kita tidak perah memesan untuk dilahirkan Allah di Indonesia atau dimanapun, tidak minta untuk dilahirkan sebagai laki-laki atau perempuan. Mereka terlahir di dunia dengan kelainan yang tentu tidak ada dari kita yang mau mengalaminya. Tapi mereka telah tercipta dalam kondisi seperti itu tanpa bisa menolaknya. Apakah kita dapat membayangkan bagaimana perasaan mereka sebagai individu yang tercipta dalam kondisi yang menurut pandangan masyarakat rendah. Hinaan dari berbagai kalangan ( dewasa atau anak-anak) selalu menghiasi kehidupan mereka. Bahkan ada yang enyebut mereka sebagai sampah masyarakat.

Larangan Allah untuk berperilaku Homosexual

Disisi lain Allah melarang kita untuk melakukan penyimpangan seksual baik itu homo atau lesbia. Allah SWT telah mengadzab kaum nabi Luth yang berperilaku homoseksual. Apa hikmah dibalik semua itu????????????????????

Tidak ada komentar: